Loc. Waduk Jatiluhur |
Pria atau wanita yang menganggap perempuan-perempuan kuat, berprinsip dan mandiri itu menyeramkan, kayaknya lebih karena kurang piknik dan insecure.
Wanita
sukses tidak disukai, tetapi pria sukses dibanggakan? Apakah benar? Mengapa
masih banyak orang yang berpikir bahwa wanita sukses itu ambisius dan akan
mendominasi dalam sebuah hubungan? Padahal setara itu bukan berarti harus sama.
Hidup di era yang serba maju seperti ini, kecantikan bukan lagi menjadi
satu-satunya pegangan yang penting bagi perempuan.
Bagiku
menjadi wanita harus memiliki visi, prinsip dalam kehidupan dan membentuk
passionnya, ingat membentuk bukan menemukan karena passion bukan barang hilang
yang sedang dicari, tetapi sesuatu yang sudah ada dalam setiap diri manusia dan
akan muncul dengan bantuan usaha dari diri itu sendiri. Passion yang dimaksud
adalah sebuah gairah atau motivasi untuk meraih kesuksesan dengan mencapai
beberapa target. Secara otomatis seorang wanita harus menentukan arah tujuan
hidupnya, memiliki keinginan untuk terus belajar dan memiliki fokus yang tinggi
dalam diri. Wanita bisa belajar banyak hal dalam pekerjaannya dan menemukan apa
yang harus dicapai untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Semangat
dalam menjalani hidup memungkinkan seseorang menjadi lebih produktif. Berpikir
positif akan membuat seseorang lebih mudah dalam menyelesaikan masalah.
Menjadi
wanita harus biasa melakukan semuanya dengan mandiri tanpa harus bergantung
pada merepotkan orang lain. Karena laki-laki pun tidak akan betah berlama-lama
disandari, atau jadi tempat bergantung terus menerus. Menjadi wanita
yang bisa menyelesaikan masalah, dengan jalan pemikiran yang mengutamakan
ketenangan emosi dalam mencari solusi, bukan cuma pinter basa-basi.
Jadilah wanita yang bergengsi saat diajak bersenang-senang, dan gak nyusahin saat lagi susah.
Menurutku
sebagai wanita, kita juga harus tetap menjadi kuat dan tangguh. Karena tidak
selamanya pasangan kita hidup di dunia, bagaimana dengan masa depan diri,
terutama anak-anak? Percayalah, cuma wanita kuat, tangguh, dan mandiri yang
lebih berdaya untuk menghadapi segala ketidak pastian di depan, terutama ketika
kepergian pasangan hidupnya terhitung sangat mendadak. Selain itu anak-anak
membutuhkan ibu yang kuat, tangguh dan mandiri, karena sekolah pertama bagi
anak-anak adalah ibu. Alasan lain yang tidak kalah penting yaitu, tak selamanya
kita hidup dalam kemudahan, atau bergelimang harta. Kita tidak bisa memilih
jatuh cinta pada siapa tapi kita bisa melihat bagaimana seorang lelaki
berjuang, apakah kita mampu menemani pasangan kita meniti tangga kesuksesan
mulai dari anak tangga terbawah? Atau ketika sudah di atas puncak ternyata
terjatuh? Percayalah hanya wanita kuat yang bisa menghadapi ini. Jadilah wanita
yang bergengsi saat diajak bersenang-senang, dan gak nyusahin saat lagi susah,
tapi jangan pernah mau kalo ada yang ngajak susah, belum bertindak kok udah
bisa prediksi masa depannya bakalan susah! Maka, jadilah wanita tangguh,
mandiri dan kuat tetapi ini juga menjadi masalah bagi sebagian pria, karena
wanita kuat dan tangguh dianggap menyeramkan.
Padahal
menjadi kuat nggak mesti lantas mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Nggak
harus dianggap plek ketiplek bisa mengangkat kasur ukuran king
sendirian buat dijemur. Kuat bukan berarti lantas perempuan nggak punya empati,
dan menganggap remeh pasangan hidupnya.
Menjadi
mandiri juga bukan lantas jadi sok merasa enggak butuh bantuan orang lain.
Karena, toh, memang manusia tidak mungkin hidup sendiri. Lebih kepada mandiri
karena ada hal-hal yang memang harus dilakukan oleh diri sendiri, kalau tunggu
dibantu, enggak kelar-kelar urusannya.
Buat aku,
jadi perempuan berprinsip dan memiliki tujuan hidup itu bukan pilihan. Tapi
suatu keharusan. Tapi kok ya malah banyak wanita lain yang mencibir?
Women
empowering women. Ternyata bukan hanya kaum pria yang mencaci perempuan kuat
dan tangguh, tetapi dari sesama perempuan malah lebih banyak yang menganggap
bahwa wanita yang berpendidikan tinggi, berkarir dan mandiri adalah sebuah
kesalahan atau malah sebenarnya mereka merasa terancam. Menurutku wanita itu
harus saling mendukung sesama wanita apapun pilihan hidupnya, akan menjadi ibu
rumah tanggakah, atau menjadi wanita karir kah, tidak ada yang salah. Dengan
kata-kata “nanti susah dapet jodoh loh kalo sekolahnya ketinggian, atau gak
nikah-nikah loh kalo cewek terlalu mandiri” yang diucapkan oleh wanita pada
wanita lain, justru menunjukan sisi insecure nya, mengapa tidak saling
mendukung dengan pilihan hidup yang diambil oleh wanita lain yang tak
sepemikiran dengan kita.
Jadi
menurut aku, pria atau wanita yang menganggap perempuan-perempuan kuat, berprindip dan mandiri itu menyeramkan, kayaknya lebih karena kurang piknik dan insecure
kali ya.
Dalam hidup, wanita juga butuh pria, kami tidakakan pernah lupa kodrat sebagai seorang wanita. Yuk, jangan tunjukkan kelemahanmu dengan mencaci perempuan kuat, berprinsip dan mandiri. Keep shining with your shine. (DW)
No comments:
Post a Comment