Merasa susah, sedih dan
kecewa pada dasarnya adalah suatu hal yang wajar. Percaya atau tidak, semua
orang pasti pernah merasa susah, sedih dan kecewa. Hanya saja, tidak semua
orang akan mengeluh dengan hal itu. Beberapa orang akan tetap bersabar dan
bersyukur dengan segala kesusahan yang mereka terima.
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az Zumar: 10)
Sekarang ini kita sedang
diuji dengan wabah, wabah yang sebegitu hebatnya memberi jarak untuk setiap
orang, menjeda semua aktifitas, mengganti keramaian dengan kesunyian. Setiap
detik, ada kejadian buruk yang menimpa seseorang yang baik. Setiap hari, ada
tragedi yang menimpa orang paling baik di dunia ini. Bukan kenapa-kenapa,
memang itu realitanya. Ujian akan tetap datang, tak peduli skormu di lembar
catatan dosa dan pahala.
Ada yang mengeluh,
memaki-maki Tuhanya, ada pula yang tetap bersyukur meskipun hanya air yang bisa
memenuhi perut laparnya. Banyak gelandangan yang lapar semakin kelaparan, orang
yang telah bekerja menjadi pengangguran, yang menyimpan tabungan sudah terkuras
semua. Masih tidak mengertikah maksud semua ini?
Allah ingin kita semakin
dekat lagi denganNya dan senantiasa megingatNya karena Ia sangat sayang dan
cinta kepada kita.
Coba kita ingat-ingat lagi,
apakah kamu pernah mengatakan “nanti saja” saat disuruh pergi keluar untuk
berbelanja? Atau “gak sempat” saat disuruh sholat berjamaah? tak pernah merasa tersiksa saat berjarak dengan Allah namun merasa begitu terpuruk saat diberi jarak dengan sosialnya.
Nah, sekarang bagaimana?
Allah merindukan hambanya, sudah terlalu sibuk kita dengan urusan dunia,
padahal Allah juga yang memberikanya. Sekarang kantor di tutup, ada yang masih
bekerja dari rumah da nada yang kehilangan pekerjaanya, apakah sudah bisa
sholat berjamaah atau sholat tepat waktu? Mungkin masih teringat saat dahulu
bilang, andaikan pekerjaan tak sesibuk ini mungkin bisa sholat tepat waktu,
bukankah sekarang waktu yang tepat? Atau kamu masih sibuk beralih dengan
menghujat Tuhanmu padahal dia mendengar perkataanmu?
Mereka kadang tidak tahu
bahwa Allah sedang memanggil mereka. Mereka malah fokus dengan hal-hal lain
atau membiarkan orang lain untuk mengisi kekosongan dihatinya tersebut.
Sayangnya, tidak ada dan tidak akan pernah ada yang bisa mengisi tempat
tersembunyi yang sudah disiapkan untuk Allah kecuali Allah sendiri.
Ingatkah saat kedamaian
sejati pada akhirnya dikompromikan demi kebahagiaan sementara? Allah tak pernah
“menyiksa” makhluk ciptaannya hanya karena Ia ingin melihat mereka tersiksa.
Buatlah momen paling
mesra dengan Sang Pencipta dengan cara berbincang denganNya.
Mengungkapkan apa yang kita inginkan, memohon kebaikanNya untuk mengabulkan
pengharapan. Saat melakoni kegiatan satu ini ada rasa tenang sebagai Hamba yang
tak bisa dijelaskan. Perasaan didengar, rasa terhubung pada Zat Maha Besar yang
menciptakan. Indah bukan?
Berdoalah. Tidak akan begitu
saja terjadi dalam semalam. Kadang kita butuh tamparan keras, kegagalan
bertubi-tubi, atau patah hati parah sampai rasanya enggan hidup lagi sebelum
sampai pada titik SADAR.
Sebenarnya tak perlu melihat
orang lain untuk bisa tahu apakah Allah sayang kepadamu. Melihat kamu saat ini
pun sudah cukup rasanya untuk bisa tahu bahwa kasih sayang-Nya itu nyata. Kamu
diberikan fisik yang tak kurang satu pun, bisa merasakan marah, kecewa, sedih,
dan bahagia, bahkan tiap pagi kamu bisa membuka mata adalah wujud dari kasih
sayang semesta.
Allah memiliki banyak cara
untuk memanggil kita kembali.
No comments:
Post a Comment