![]() |
Banten, Februari 2019 |
“Saat kamu menginginkan sesuatu, seluruh
alam semesta akan bersatu membantumu meraihnya.”
― Paulo Coelho, The Alchemist -
Sang Alkemis
Dari
yang kau sebut cinta, yang menjelma langit, yang masih berada di tempat yang
sama, memeluk semesta. Kita adalah dua sosok yang dipertemukan oleh
semesta tanpa aba-aba. Kita adalah dua sosok yang dijatuhkan dalam satu takdir
yang sama oleh semesta atas nama cinta. Dan kita adalah dua sosok yang
menjalankan takdir dari semesta. Dulu, aku
sempat berpikir dengan atau tanpamu aku tetap bahagia, ternyata takdir telah
menunjukan kekuasanya. Aku dan kamu memang baik-baik saja tanpa bersama, tetapi
akan selalu bahagia jika bersama.
Aku yakin pada perasaanku padamu saat ini. Lebih banyak bahagia yang
kudapatkan bersamamu, bukan luka atau kecewa. Meskipun banyak pertengakaran
diantaranya, yakinlah jika kita bisa melaluinya maka memang semesta merestui
kita. Meskipun mereka tak menyukai hubungan ini, aku tetap menggenggam semesta
untuk mendukung kita,membuktikan pada mereka tentang kita. Mimpi buruk kadang
singgah, sayang. Tenang, kita akan saling membangunkan dan mengukir mimpi indah
setelahnya.
Katanya, selama kita
berusaha, semesta akan bersama kita. Meski kesempatan yang tersisa hanya tinggal
1% saja. Ini akan menjadi sebuah catatan panjang untuk aku, dan kamu. Sebuah
usaha untuk menggoda semesta. Untuk mendengar dan mendukung atas apa yang
selalu ku utarakan padanya. Tentang
sebuah nama dan sebuah jiwa. Ini adalah perjuanganku bersama semesta. Kamu dan
mereka, cukup membaca. Harapku, semoga semesta pun bersamamu. Harapku,
semoga semesta pun bersamamu.
Terima
kasih telah mencintaiku dengan sungguh, terima kasih telah bersedia berjuang
bersamaku semoga Tuhan dan semesta selalu merestui hubungan kita dan juga
tentunya aku tak akan pernah alpa berusaha dan merayu di setiap penghujung
malam untuk selalu mendapatkan restu itu dan semoga saja kau bersedia
membantuku untuk merayu Tuhan untuk impian sederhana kita membangun sebuah
kerajaan dengan di lengkapi pangeran tampan dan putri kecil yang cantik.
Menualah
denganku, menikmati helai-helai rambut berubah warna, duduk berdua di beranda
dengan secangkir teh di tangan yang mulai mengeriput namun tetap nyaman untuk
saling menggenggam. Ayo menikmati senja yang merenggut cahaya setiap hari,
jangan takut bosan, akan aku ajak mengintip masa lalu. Mengenang bagaimana
hebatnya perjuanganan kita menepis keraguan, meluruhkan ego bahkan berjalan
menghalau badai dan lihat kita masih tetap berdampingan hingga saat ini.
- Devina Wistiasari
Fantastis
ReplyDeleteterimakasih kaka
DeleteKece bana-banaaaaaaaa
ReplyDeleteterimakasih kaka yang lebih kece
Delete