Fashion, Travel and Social enthusiasms|

Fashion, Travel and Social enthusiasms|

Itinerary 14 Hari Road Trip Jawa-Bali Minim Biaya – My Dream My Adventure

 


Bagiku, mimpi adalah suatu rencana. Berawal dari harapan yang dibentuk menjadi resolusi dan diwujudkan melalui tindakan. Inilah salah satu mimpiku yaitu berkeliling Jawa, bahkan Tuhan memberikan lebih dari harapanku, road trip Jawa-Bali dan inilah kisahku.

Road trip, sepertinya tidak masuk dalam list cara mewujudkan mimpiku untuk keliling Jawa, karena yang aku pikirkan adalah solo traveling menggunakan kendaraan umum dan bertemu orang-orang baru. Tetapi Tuhan memiliki rencananya sendiri dengan mewujudkan mimpiku melalui cara yang lebih dari yang aku bayangkan, road trip is so much fun.



Menggunakan mobil Ford Escape milik teman, membuat perjalananku tidak terasa melelahkan karena temanku sangat lihai menghadapi berbagai medan perjalanan (jalanan horor). Si buluk ini yang menemani perjalanan kami dari start Cilegon sampai Bali dengan penuh perjuangan, kenapa Si Buluk? Karena mobil ini bener-bener buluk, selama 14 hari itu tidak pernah mendapatkan treatment kecuali air hujan.

Hari Pertama

Rute pertama Cilegon-Jakarta Utara-Ciamis

Di hari pertama, kami menuju Ciamis dari Cilegon, kampung halaman yang sudah 9 tahun tidak pernah aku kunjungi. Di hari pertama kami sudah dibuat nyasar dan mendaki gung lewati lembah. Di hari pertama kami mempersiapkan barang yang akan dibawa dan membeli sembako untuk dibagikan selama perjalanan – program sharing is caring.

'Sharing is Caring' Program


Hari Kedua

Rute kedua Ciamis-Surabaya

Hari kedua, kami memulai perjalanan sekitar pukul 8 pagi dari Ciamis dan sampai pada pukul 11 malam di Surabaya, kami memilih melewati jalan tol dan menginap selama 1 hari sembari melakukan pengecekan mobil di bengkel dan kulineran.

Lontong Kupang, Sate kerang, Lentho + es degan

Hari Ketiga

Surabaya-Bromo

Hari ketiga, kami menuju Bromo dan memilih untuk menginap di Villa terdekat dengan lokasi tujuan. Villa Djokorio menjadi pilihan kami, villa yang nyaman dengan interior menarik dan dilengkapi café. Kami sampai di villa sekitar pukul 9 malam dengan medan penjalanan yang aman alias gak horor, udara yang dingin banget dan proses tawar menawar harga villa.

Hari Keempat

Hari keempat, kami explore Bromo dengan memilih Djokorio open trip dengan biaya 550.000 sudah termasuk villa, welcome drink, open trip (jeep, driver+tour guide), dan jika kalian butuh dokumentasi selama di Bromo tinggal tambah 50.000. Rencana awal, kami akan sewa motor trailer dengan harga 250.000 tapi hanya ada di daerah Malang, rencana B kami akan sewa jeep dengan harga 800.000/mobil tetapi dengan berbagai pertimbangan khususnya budget akhirnya kami memutuskan untuk open trip. Kami berangkat menuju Bromo pada pukul 02.00 pagi dan pulang ke villa pukul 12.30 dan ini beberapa spot yang kami kunjungi bersama open trip Djokorio selama di Bromo Tengger Semeru;













Nah kalau kalian mau ke kawahnya, dari parkiran menuju tangga itu cukup jauh tapi kalian bisa berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit lalu melanjutkan manaiki 250 anak tangga atau bisa naik kuda dengan biaya 150.000 PP sampai batas pendakian.

*TIPS BANGET

Bawa jaket tebal sebelum perasaan kalian membeku

Cek villa di sekitaran bromo sekaligus pemberi sewa jeep atau open trip

Tawar harga villa ala anak ekonomi biar sisanya bisa buat biaya resepsi

Hari kelima – Menuju Tumpak Sewu

Bromo-Tumpak Sewu

Kami melanjutkan perjalanan dari Bromo menuju Tumpak Sewu di Kabupaten Lumajang pada sore sampai malam hari hari kurang lebih sekitar 4 jam. Ini perjalanan yang santai menurutku, karena kami selalu lama istirahat di penginapan dan sering mampir untuk sekedar ngopi, maklum yang nyetir sendirian alias gak gantian. Perjalanan cukup aman tetapi akan banyak truk-truk besar pembawa batu dan pasir jadi harus berhati-hati dan kurangi kecepatan. Kami memilih homestay Pak Yanto dengan harga 250.000/kamar include sarapan soto yang enak dan Pak Yanto yang sangat baik. Yanto homestay ini tepat berada di depan pintu menuju air terjun Tumpak Sewu. Pukul 08.00 pagi, kami bersiap menuju air terjun Tumpak Sewu dengan tiket masuk 20.000/orang untuk 1 air terjun atau 30.000/orang untuk 4 air terjun dan jika kalian memerlukan tour guide bisa hubungi Pak Yanto juga dengan biaya tourguide 200.000/trip. Kami memilih 4 air terjun dan tanpa tourguide, awalnya berpikir kenapa harus pakai tourguide ‘Cuma’ untuk ke air terjun? Dan ternyata medannya cukup sulit karena kita harus melewati tangga besi, bebatuan licin, nurunin air terjunya dengan bantuan tali tambang saja dan menyebrangi sungai yang cukup deras, tetapi semua perjuangan terbayarkan dengan ciptaan Tuhan yang sungguh indah.








*TIPS BANGET

Pakai baju nyaman jangan so canteek, kecantikan kalian akan terguyur aliran air

Pakai sandal anti licin agar tidak terpeleset ke jurang penyesalan. Ingat pakai sandal jangan sepatu.

Lindungi semua barang elektronik dengan segenap jiwa dan raga

Keep strong, jangan nangis.

Wajib banget minum es kelapa muda setelah kalian selesai melewati ujian hidup

Anyway, Pak Yanto adalah sosok yang baik banget, nama bapak akan abadi bersama seorang penulis, Pak. Selain itu bapak penjual es kelapanya juga baik, karena beliau juga kami tau kalau jalan menuju Ijen lewat Lumajang di tutup dan cerita-cerita Lumajang sampai Semeru.

Hari keenam – Taman Nasiona Baluran

Rute Tumpak Sewu-Baluran saat akses lewat Lumajang ditutup

Kami melanjutkan perjalanan menuju Taman Nasional Baluran, perjalanan seharusnya dapat ditempuh hanya sekitar 6 jam namun karena erupsi Gunung Semeru menghancurkan akses jembatan menuju Lumajang, akhirnya kami harus memutar arah menuju Malang kembali, menuju Probolinggo-Situbondo. Perjalanan dimulai pukul 13.00 dan tiba di Baluran sekitar pukul 11.00. Kami memilih menginap di RedDoorz near Baluran NationalPark dengan biaya 200.000/kamar yang seharusnya include sarapan tetapi kami tidak dapat sarapan dengan alasan tukang masaknya sakit. OK fine. Kelebihanya adalah penginapan ini bersebelahan dengan pintu masuk Taman Nasional Baluran. Perjalanan menuju Baluran ini agak sepi dengan jalanan gelap karena lewat hutan-hutan, jadi buat kalian yang gak berani seperti kami yang melakukan perjalanan malam hari, TOLONG jangan lakukan. Dan jalan menuju penginapanya pun cukup horror, lewat kuburan lah, jangan ikuti arahan google maps ya, ikutin aja petunjuk di jalanan menuju RedDoorz near Baluran National Park atau tanya penduduk sekitar ‘yang masih terbangun di tengah malam’. Pagi hari kami menuju Taman Nasional Baluran dengan tiket masuk 21.000/orang, kita akan mengelilingi hutan-hutan sekitar 12 km dan melihat berbagai hewan di alam bebas seperti monyet, rusa, dan jika kalian beruntung juga bisa menemukan banteng, kerbau liar, babi hutan, macan tutul, kucing batu, kucing bakau, dan ajag. Selain itu disana juga ada tebing serta pantai yang masih bersih dengan tiket masuk 12.000/orang.











*TIPS BANGET

Perjalanan menuju baluran di malam hari sepi kayak room chat kamu, jadi lakukan perjalanan siang aja.

Cek keadaan kendaraan, jangan sampe mogok atau ban bocor saat perjalanan, ini hutan bukan taman mini.

Bawa stok makanan atau makan sebelum sampai penginapan, lapar adalah pemicu war.

Hari ketujuh – Kawah IJen

Baluran-Ijen

Lagi dan lagi, kami melakukan perjalanan malam menuju ijen dan memilih menginap di Karona Berg café & homestay yang lokasinya 1 menit jalan kaki dari pintu gerbang pendakian Ijen dengan biaya 350.000/malam include sarapan. Kami sampai sekitar pukul 21.00 dan bersiap untuk melakukan tracking menuju kawah ijen pada pukul 02.00. Tiket masuk menuju kawah ijen hanya 7.500/orang dan parkir mobil 10.000/kendaraan. Gerbang dibuka pukul 02.30 dan sampai di kawah pada pukul 04.30, jadi perjalanan santai ini sekitar 2 jam dengan track tanjakan dan berkerikil.








*TIPS BANGET

Gak usah mandi selama di Kawasan ijen, karena bauku dan baumu sudah sama. Canda shay! Kalian tau batu es? Itu rasanya air disana pas kalian cuci muka

Pake double atau triple baju + jaket, sarung tangan dan sepatu gunung, ingat kamu jomlo gak ada yang memberikan kehangatan

Cari waktu yang tepat, karena saat mendung kalian gak bisa lihat sunrise atau bluefire

Selalu tanyakan apakah dapat sarapan saat di penginapan manapun, dan beri tahu jadwal kalian akan sarapan. Malu bertanya, sesat di Ijen. (Karena di aplikasi booking hotel tidak diberitahukan mendapatkan sarapan, tetapi saat ditanya pasti diberikan sarapan)

Tetap semangat dan jangan nangis walau ditinggal, karena jalan menuju kawah cuma satu, jadi gak perlu khawatir tersesat dan tak tau arah jalan pulang, aku tanpamu butiran debu

Hindari hari libur, karena weekdays aja menurutku udah rame kayak hajatan.

(bersambung)

Separuh perjalanan 

Ini baru separuh perjalanan, hari ke-8 sampai ke-14, TIPS, drama google maps selama Road trip, total biaya dan perbekalan akan dibahas 

Di itinerary 14 Hari Road Trip Jawa-Bali dan Minim Biaya – My Dream My Adventure – Part 2

(DW)

Devina Wistiasari Jasmine

No comments:

Post a Comment

Instagram