Teruntuk kita semua yang sedang berproses melupakan.
Semoga kamu selalu dalam kehangatan ditengah tumpukan salju yang
mengepungmu.
Naluri selalu ingin berada di lokasi yang sama, coba pikirkan untuk
menjauh dari lokasi kehancuran agar tidak menginjak kepingan kenangan dan
harapan yang beresiko membuat luka yang sama. Sebenarnya kita mampu melakukanya
tapi cenderung enggan melakukan.
Mengapa rasa takut melangkah menjadi jadi untuk sesuatu yang tidak pasti. Tidak, kita tidak sedang hidup dalam pelarian, tidak sedang bersembunyi dari masa lalu.
Hanya soal waktu, tidak itu saja...
karena melupakan itu sebuah kata kerja maka waktu juga melibatkan usaha dan kemauan. Kita butuh waktu dan usaha untuk perlahan melepaskan rasa marah dan benci pada orang-orang yang menyakiti kita.
Kita butuh waktu dan usaha untuk memandang apapun yang terjadi di masa lalu dengan kacamata yang berbeda. Kita butuh waktu dan kemauan untuk bertumbuh baik secara spiritual maupun kognitif demi kesehatan mental kita. Kita butuh waktu untuk akhirnya benar-benar hidup dengan kenangan dan siap menemukan lokasi yang lebih baik.
Tidak ada istilah terlalu cepat untuk merawat diri, menyenangkan hati, mencoba hal-hal baru, dan kembali berbahagia. Melupakan bukan tujuan namun sebuah perjalanan dan proses bertumbuh. Jangan biarkan jiwa kita terjebak pada masa lalu, tetaplah berproses mencintai masa kini dan kita akan bertumbuh lebih baik di masa depan. Sebab melupakan diciptakan oleh usaha dan kesabaran, dibentuk dari ujian dan kesakitan hidup, dan dipertahankan dengan keteguhan diri.
Bersedialah untuk tumbuh bersama diri sendiri hingga akhirnya kita
dapat menemukan. (DW)
No comments:
Post a Comment