Fashion, Travel and Social enthusiasms|

Fashion, Travel and Social enthusiasms|

4 Destinasi Wisata Palembang dan Tips Menghindari Drama (Jakarta-Palembang via Tol Trans Sumatera)

Ampera Bridge

Empat belas tahun yang lalu, terakhir kali aku menginjakan kaki di kota yang menjadi salah satu tuan rumah Asian Games 2018 ini. 2020 adalah tahun diamana aku berkesempatan untuk menginjakan kaki di Palembang lagi. Tidak perlu cuti bekerja, hanya membutuhkanwaktu dua hari yaitu sabtu dan minggu untuk  bisa menikmati kota yang terkenal dengan mpek-mpek cukonya ini, maklum pekerja kantoran jadi sebisa mungkin aku harus bisa mengatur waktu untuk liburan. Perjalananku bersama lima temanku dimulai dari pelabuhan Merak dengan mengendarai mobil pribadi. Ya, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) yang merupakan bagian dari ruas Tol Trans Sumatera, pada 15 November 2019 telah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat kalian akan berlibur ke Palembang via tol trans Sumatera ini. Dalam kisahku ini akan bercerita beberapa hal yang harus diperhatikan dan yang wajib kalian lakukan saat berlibur ke Palembang. 

via Tol Trans Sumatera

Jalan tol masih sangat sepi
Untuk menempuh jarak Merak – Palembang via lintas timur sejauh 555,2 km, kita harus mempersiapkan beberapa hal apalagi jika perjalanan dilakukan saat malam hari, seperti yang aku lakukan. Perjalanan dimulai pada Jumat malam, lebih tepatnya pukul 8 malam kami tiba di pelabuhan merak executive dan menyebrang ke pelabuhan Bekauheni dengan biaya 374.000 untuk satu mobil. Di dalam kapal ferry ada ruangan VIP, sofa, ruang laktasi, kantin dan berbagai fasilitas yang baik. Sesampainya di pelabuhan Bekauheni, kami langsung melanjutkan perjalanan memasukin tol trans sumatera. Hanya butuh waktu kurang lebih 5 jam untuk sampai di tol kayuagung. Namun ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan agar tidak merasakan drama yang kami lalui: 

Pom bensin Tutup pada Malam Hari

Jalanan sepi di malam hari, hanya ada beberapa truk muatan saja yang melintas. Ini seperti jalan milik pribadi. Beberapa kali berhenti untuk mencari pom bensin yang masih buka untukbisa melewati tol terpanjang di Indonesia dengn jarak tempuh sekitar 337 km ini, namun sia-sia semua pom bensin dan tempat istirahat tidak ada yang buka di malam hari. Setelah tiga perempat perjalanan kami memutuskan untuk mematikan AC dan musik, karena bensin sudah semakin kritis. Hampir saja kami tidur di pinggiran jalan tol,dan ternyata sudah banyak mobil lain berhenti karena kehabisan bensin mungkin ini juga faktor jalan tol yang baru. Dengan perlahan kami melanjutkan perjalanan dengan garis bensin yang sudah menyentuh simbol E, mobil berhenti tepat saat kami keluar dari tol kayuagung. 

Cek Kendaraan Sebelum Bepergian

Niat ganti ban, ternyata ban cadanganya juga bocor
Gak kapok dengan drama hampir tidur di jalan tol, muncul drama baru dorong mobil sepanjangn jalan tol (hampir). Paskikan kalian mengecek keadaan mobil sebelum bepergian jauh termasuk membawa ban cadangan. Sebenarnya kami membawa ban cadangan, namun kondisi ban cadangan tersebug sudah lebih parah alias tidak bisa digunakan lagi. Akhirnya kami keluar tol Mesuji untuk mencari tukang tambal ban, membutuhkan waktu sekitar 2 jam hingga akhirnya kami benar-benar menemukan tukang tambal ban karena memang sulit dan kecepatan yang sangat lambat dalam mengendarai mobil untuk mempertahankan ban mobil agar tetap bisa melaju. Selain itu kami juga was-was karena daerah itu dikenal memiliki riwayat panjang konflik tanah berdarah.

Kita tinggalkan drama, saatnya berwisata di Bumi Sriwijaya. 

Pesta Durian di Pasar Kuto

Para pecinta durian dan ingin berwisata kuliner di Palembang, wajib banget dating ke Pasar Durian Kuto. Pasar ini buka selama 24 jam dengan menawarkan aneka rasa dan ukuran durian dari berbagai daerah, seperti Lubuklinggau, Bengkulu, Lahat dan beberapa sentra perkebenunan lainnya. Kami bisa langsung menyantap durian karena disini sudah tersedia meja dan kursi. Harga durian yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari 7.500 rupiah hingga 50.000 rupiah. Pembeli bisa membeli satuan hingga borongan. Kami memutuskan untuk duduk di salah satu kedai dan mendapatkan penawaran Rp100.000 untuk 8 kepala durian bahkan kami sampai tambah dua kali. Esok paginyakami tetap mampir ke pasar untuk  sarapan durian.

Pulau dengan Kisah Melegenda – Pulau Kemaro

Pulau Kemaro juga salah satu destinasi wisata di Palembang yang ikonik. Berjarak sekitar 6 km dari jembatan Ampera, kalian bisa menyusuri sungai musi dan mampir di pulau kemaro ini menaiki getek atau speedboat dengan merogoh kocek 200-250 ribu/ kapal. Pulau ini memiliki daya tarik berupa kisah perburuan harta dibalut percintaan yang melegenda. Terdapat bangunan pagoda sembilan lantai yang sering didatangi oleh umat Buddha untuk sembahyang dan berziarah.
Alkisah pada zaman dahulu, datang seorang pangeran dari Negeri Cina, bernama Tan Bun An, yang datang ke Palembang. Lalu dia bertemu dengan putri raja yang bernama Siti Fatimah dan mereka saling jatuh cinta hingga keduanya memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke pelaminan.  Berikutnya, Tan Bun An mengajak Siti Fatimah kembali ke daratan Cina untuk bertemu dengan orang tua Tan Bun An sebelum kembali lagi ke Palembang bersama dengan tujuh guci pemberian keluarga Tan Bun An yang dikabarkan berisi emas. Sesampainya di muara Sungai Musi, Tan Bun An ingin melihat hadiah emas di dalam guci-guci tersebut, tetapi alangkah kagetnya karena yang dilihat adalah sayuran sawi-sawi yang diasinkan. Emosi, marah, kehilangan logika, dan tanpa berpikir panjang Tan Bun An membuang guci-guci tersebut ke sungai, namun guci terakhir terjatuh di atas dek dan pecah dan ternyata di dalamnya terdapat emas sungguhan. Dia langsung terjun ke dalam sungai untuk mengambil emas-emas dalam guci yang sudah dibuangnya, dengan seorang pengawal yang juga ikut terjun untuk membantu. Kedua orang tersebut tidak kunjung muncul, hingga akhirnya Siti Fatimah ikut menyusul terjun ke Sungai Musi, dan tenggelam ditelan Sungai Musi. Konon, berikutnya, Pulau Kemaro muncul di tempat tenggelamnya mereka bertiga. Maka dari itu, di Pulau Kemaro terdapat pohon cinta yang bermitos, apa mitosnya? Yukdatang langsung ke Pulau Kemaro.

Ikon Kota Palembang, Jembatan Ampera

Nah, ini dia salah satu wisata yang wajib buat masuk di daftar liburanmu, saat berkunjung ke Kota Palembang nanti, yaitu Jembatan Ampera. Jembatan yang berada di tengah-tengah Kota Palembang ini, dibangun untuk menghargai jasa mantan Presiden Indonesia yang pertama, yaitu Soekarno, yang telah memperjuangkan keinginan rakyat Palembang agar dapat dibangun jembatan di atas Sungai Musi. Banyak cara untuk bisa mendapatkan kesan terbaik dari Jembatan Ampera, mulai dari pinggiran sungai Musi, menikmati sore di kafe yang ada di sana, hingga menerobos langsung menggunakan perahu. Apa pun itu, Jembatan Ampera sudah menjadi landmark yang mendunia.

Kuliner di Rumah Makan Terapung

Foto diambil dari Rumah makan terapung
Berbentuk seperti kapal, dengan pemandangan langsung jembatan ampera dan kegiatan masyarakat di Sungai Musi menjadi daya tarik untuk menikmati kuliner di rumah makan terapung ini. Selain itu, tetap yang menjadi pokok utamanya adalah menu khas kota Palembang,kami menikmati berbagai makanan khas mulai dari ikan pindang patin khas Sumatera, mpek-mpek, hingga pepes ikan tempoyak kesukaanku. Apabila kamu biasa mabuk laut, mungkin akan sedikit kesulitan untuk makan di tempat ini apabila air sungai sedang tinggi, karena warung ini akan ikut bergoyang menyesuaikannya. Namun, pengalaman makan pindang sambil menatap Jembatan Ampera dari kejauhan sungguh tak terkira rasanya.

Masih banyak destinasi wisata yang bisa kalian kunjungi di Palembang, namun karena waktu yang kami miliki sangat singkat untuk berada di kota yang terkenal juga dengan tekwan ini, kami harus segera menghadapi kehidupan nyata lagidi depan komputer dan berhadapan dengan boss di kantor. Jika ada kesempatan lain kami akan mengunjungi destinasi lain di Palembang seperti Hutan Punti Kayu Palembang,Gunung Dempo, Air terjun bidadari, Danau Ranau, Kampung Arab, Pasar sekanak, dan pastinya menikmati kuliner khas Palembang lainya. 
Namun kemanapun kalian bepergian, yang terpenting bukan masalah jarak atau berapa lamanya,namun dengan siapa dan pengalaman apa yang kalian dapatkan.

Devina Wistiasari Jasmine

No comments:

Post a Comment

Instagram