Fashion, Travel and Social enthusiasms|

Fashion, Travel and Social enthusiasms|

Reproduksi Hoax Semakin Meningkat

Source: Google
Meningkatnya teknologi yang ada memudahkan setiap orang untuk mendapatkan informasi mengenai apa saja dengan cepat. Sayangnya tidak selalu informasi yang didapat adalah fakta dan benar. Berita haox dapat dibuat seolah-olah menjadi seperti berita yang nyata adanya sehingga membuat pembaca menjadi percaya. Sebagai pembaca, kita harus pintar- pintar dalam memahami isi berita yang ada sebelum membagikannya ke media sosial atau teman-teman kita. 


Hoax muncul karena adanya sentimen negatif atas golongan atau pihak, terkait tindakan atau kebijakannya yang tidak sesuai dengan alur berpikir pihak oposisinya. Hoax atau berita palsu mengikuti alur berpikir pembacanya yang kira-kira bisa menimbulkan efek sensitivitas yang meningkat, entah itu kebencian atau semangat untuk mendukung dengan sajian berita tersebut, lalu berujung pada budaya berbagi melalui media sosial agar lebih banyak orang yang membaca. 

Kini hoax sudah menjadi kosakata yang dominan dan multifungsi. Setiap orang yang saling berbeda pendapat bisa menuduh lawannya telah menyebarkan hoax. Akibatnya, kini kepercayaan terhadap pemberitaan media, baik itu media arus utama maupun media alternatif sangat rendah. Tidak heran kemudian, hoax menjadi sesuatu yang dikhawatirkan tapi pada saat yang sama ia hadir dan dihadirkan di mana-mana. 

Reproduksi hoax dan penyebarannya, tentu semua sudah mafhum bahwa semua bersumber dari 'kekuatan besar' dan media sosial yang disajikan secara terbuka dan bebas. Ya beginilah ketika pengaturan arus informasi dibuat untuk kepentingan sebagian kelompok, alhasil berita benar dan hoax bercampur bertebaran dimana-mana sulit memastikan kebenaran jika melalui media saja. 
Hoax merupakan akses natif kebebasan berbicara dan berpendapat di media sosial atau blog, yang bertujuan membuat dan menggiring opini publik, serta membentuk persepsi, juga untuk having fun yang menguji kecerdasan/kecermatan para pengguna internet dan media sosial.Kebebasan berpendapat, berekspresi, dan bereksperimen di depan publik, tentu tidak sepatutnya disalahgunakan dengan mengabaikan nilai benar atau salah, jujur atau bohong.
Positif dalam bersosisal dimedia
Peredaran informasi-informasi hoax yang semakin marak dewasa ini memberikan dampak tidak hanya pada stabilitas kenyamanan dan keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara, namun juga pada tingkat kepercayaan suatu informasi. Semakin banyak informasi hoax yang ditebarkan, maka semakin sulit untuk memilah mana informasi yang benar dan mana yang tidak. Kini berita hoax sudah dirancang sedemikian rupa menyerupai berita aslinya, bahkan tidak sedikit informasi yang disampaikan dilengkapi dengan data-data yang seolah-olah informasi tersebut adalah fakta. Sehingga pada akhirnya hal itu akan memberikan pengaruh kepada pemikiran publik tanpa mereka bertindak kritis dan mencari tahu apakah berita tersebut benar atau salah. Informasi inilah yang kemudian menggiring opini publik dan menyebar dengan luas begitu saja. Ditambah lagi dengan kebiasaan para pengguna media sosial yang dengan mudah percaya pada suatu informasi dan langsung membagikan ke akun media sosialnya dengan begitu saja. Hal itu akan membuat informasi tersebut semakin cepat menyebar.

Memang kita lihat di zaman saat ini generasi muda sangat tak acuh akan peristiwa-peristiwa yang ada. Para generasi muda saat ini cenderung sibuk pada kegiatannya masing-masing tanpa memperhatikan kondisi sekitarnya, padahal masih banyak masyarakat sekitarnya yang membutuhkan bantuannya. Mereka banyak beranggapan bahwa berita hoax tersebut tidak begitu mempengaruhi masyarakat dan tidak begitu memberi dampak yang serius bagi masyarakat. Pemikiran seperti ini bisa membahayakan jika terus dibiarkan. Pemerintah juga terus berupaya untuk mengurangi penyebaran hoax atau berita palsu dengan cara menyusun undang-undang yang di dalamnya mengatur sanksi bagi pengguna internet yang turut menyebarkan konten negatif. 

Maka yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan daya kritis terhadap beragam informasi yang dilihat, didengar dan dibaca, baik dalam bentuk gambar, meme, video, berita dan tulisan. Setiap informasi yang dilihat, didengar dan dibaca perlu untuk dibandingkan dengan informasi sejenis, namun dengan sumber yang berbeda atau dengan menelusuri secara seksama sumber awal yang dianggap memiliki otoritas terhadap informasi tersebut. turut serta menghentikan peredaran informasi hoax. Informasi-informasi hoax akan sangat mudah dan semakin luas tersebar karena memanfaatkan jaringan sosial media. turut serta memberikan edukasi untuk meningkatkan kemampuan literasi masyarakat. Seringlah menulis hal-hal positif tentang lingkungan sekitar. Jangan diam dan sibuk pada urusan hal-hal buruk.


Ayo kita lawan berita hoax dengan gerakan ”No More Hoax” supaya terciptanya indonesia yang damai, berkualitas dan terwujudnya keberlanjutan pembangunan nasional.  Jangan ragu untuk melaporkannya ke Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui surel aduankonten@mail.kominfo.go.id
Ayo perangi hoax! Kontribusi kecilmu penting untuk mengingatkan keluargamu yang mungkin sering terpapar hoax. Ajak sebanyak mungkin teman-temanmu untuk mendukung gerakan antihoax. Kalau dilakukan bersama-sama, masyarakat gak akan dengan mudah terhasut sama berita bohong.

Devina Wistiasari Jasmine

No comments:

Post a Comment

Instagram