Hidup itu ibarat berlayar. Kamu bisa manfaatkan angin yang
berhembus ke berbagai arah untuk melalui hidup ini. Bicara tentang
berlayar, ini adalah pengalaman pertamaku menaiki perahu layar. Mengarungi
lautan menggunakan kapal layar “Rona”, kapal kayu yang dibuat pada tahun 1895.
Artinya kini usia si “Rona” sudah 124 tahun.
Namun, aku saat ini tidak bicara tentang si “Rona” melainkan
aku, beberapa teman media, blogger dan perwakilan dari Kementerian Pariwisata diundang
untuk menghadiri perhelatan akbar tahunan Nongsa Regatta. Acara ini sudah
keempat kalinya diselenggarakan oleh Nongsa Point Marina & Resort dan didukung
oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Nongsa Regatta merupakan ajang perlombaan kapal layar
internasional yang kembali di gelar pada tahun 2019. Pelaksanaan pada tahun ini
berlangsung tanggal 25 – 27 Januari 2019. Sama seperti tahun sebelumnya,
di tahun ini perlombaan dibagi menjadi 3 kategori.
Pertama, Yacht yang dikendalikan oleh tim. Olahraga air yang cukup ekstrim dan menantang ini, membutuhkan kekuatan fisik dan kerja sama tim yang baik. Beranggotakan 5 sampai 6 orang, para peserta saling berkoordinasi agar keseimbangan kapal mampu berjalan melawan angin dan gelombang air yang bergejolak. Kedua, Dinghy yang
membutuhkan keterampilan individu untuk mengendalikan perahu dengan layar
tunggal. Dan ketiga adalah Radio Control Sailboats, yang paling mungil diantara
yang lain. Kapal kecil ini di desain sedemikian rupa sehingga layarnya dapat
bergerak bebas dan dikendalikan dari jauh dengan remote control. Agar kapal
dapat melaju cepat dibutuhkan kemampuan membaca arah angin serta ketepatan
mengubah arah layar melalui remote control. Cara kerjanya pun sama dengan
Yacht dan Dinghy. Namun yang menjadi perbedaan adalah Radio Control Sailboats
dioperasikan dari jauh dan dibutuhkan pengetahuan elektronik agar sistem
kendali jarak jauh responsif.
Mengacu pada World Sailing Racing Rules of Sailing 2017-2020,
Nongsa Regatta 2019 telah menerapkan regulasi internasional baru. Mencakup OMR,
Texel Rules, dan One Design kapal sesuai kelas masing-masing. Itu artinya bobot
acara sudah diakui dunia, dan ini sangat mengangkat nama Kepulauan Riau.
Selain memiliki dermaga kapal Yacht, perairan Nongsa di pilih
karena 9 arah mata angin cukup baik di sana. Hal ini juga yang membuat Singapura memilih Nongsa
sebagai lokasi Nongsa Strait 20 tahun lalu.
Aku yang berada di atas kapal mulai bersemangat dan asik berswafoto, sedangkan para peserta bersemangat untuk menaklukan gelombang di atas Yacht masing-maasing. Teriakan pun terdengar tanda koordinasi anggota yang sedang
bekerja sama. Menegangkan, ketika kapal miring, dan hampir terbalik saat akan memutar arah. Sesaat aku pun menarik nafas melihat aksi para peserta yang
sedang bertarung. Mereka dengan semangat dan sigap mengatur kendali layar. Sorak
sorai dan teriakan tidak hanya muncul dari kapal-kapal peserta, tetapi kami
yang berada di atas Yacht “Rona” pun ikut berteriak antara menyemangati dan
ketakutan saat menabrak ombak.
Ombak saat itu lebih tenang dibandingkan hari kemarin. Namun
bagiku itu sudah cukup ekstrim, dengan sensasi yang sama seperti menaiki
permainan kora-kora ditambah cipratan air laut. Perlombaan ini berlangsung di
tengah laut, untuk menyaksikannya saja kita juga harus berada di tempat sama
tak jauh dari para peserta, melihat dari dekat bagaimana mereka mengendalikan
layar yang terbentang kemudian mengarahkan pada arah angin yang berhembus untuk
dapat menjalankan kapal mereka, sungguh sangat menegangkan.
Namun
ini adalah sebuah hobby, mereka melakukannya
dengan sangat bersemangat. Apalagi ketika menyaksikan kapal yang mereka
kendalikan akan berputar arah itu miring seperti akan terbalik, maka
mereka yang anggotanya berjumlah banyak harus dengan cepat berpindah ke sisi
lain yang terangkat agar tidak terbalik. Hembusan angin dari segala arah mendorong layar, dan satu orang bertugas
mengendalikan layar. Keahlian mereka mengendalikan layar yang akan membawa mereka
selamat dalam permainan itu. Tak jarang ada yang bertabrakan atau lari jauh
dari garis jalur yang di tuju. Sungguh bukan hal yang mudah dan juga bukan hal
yang ringan mengikuti perlombaan Yacht.
Daerah Nongsa sangat mendukung untuk kegiatan ini. Ombaknya
bagus, begitu pun dengan kondisi infrastuktur di lokasi, Pelabuhannya sudah
sangat cocok untuk kapal-kapal bersandar. Tahun ini ada sekitar 78 wisman yang
turut berpartisipasi lebih dengan keluarganya, diprediksi angkanya sudah
menembus 234 wisman loh...
Acara ini juga sangat baik karena terus meningkat dengan
skala internasional dan tetap mempertahankan eksistensinya. Dari segi peserta, acara ini sudah menunjukkan peningkatan
dengan munculnya peserta dalam negeri, yaitu atlet nasional dari Papua dan tuan
rumah.
4th Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2019 juga diramaikan oleh 4 negara yaitu
Singapura, Inggris, Amerika Serikat dan New Zealand. Dengan kata lain,
acara ini sekaligus jadi pintu masuknya wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau,
khususnya Kota Batam.
Kementerian Pariwisata sendiri pada tahun 2019 telah
menargetkan 20 Juta kunjungan wisman, dan Kepulauan Riau adalah salah satu pintu masuk wisman
ke tanah air kita tercinta.
Sebagai tuan rumah, Nongsa Point Marina & Resort juga
memanjakan peserta dan pengunjung dengan fasilitasnya berupa penginapan yang
didekorasi dengan sentuhan mediterania dan dibangun di sekitar teluk alami di
Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau. Seperti halnya melihat nuansa
surgawi yang damai serta lingkungan tropis mengagumkan, itulah Nongsa Point
Marina & Resort.
Pada hari ketiga (27/1/19), Nongsa Regatta yang telah
memasuki episode ke empat ini telah selesai digelar. Pemenang lomba dari
masing-masing kategori juga telah diumumkan, dan acaranya pun diakhiri dengan
tawa dan kepuasan dari seluruh peserta, penyelenggara maupun pengunjung. Berikut adalah hasil
pemenang dalam perlombaan ini:
OPTIMIST BOYS :
Champions : Rahmad Zhairy – Club (Kepri)
1st Runner Up : Muhd Iman Bin
Saiful Anwar – Club (Selangor)
2nd Runner Up : Josua Warobai
– Club (Papua)
OPTIMIST GIRLS :
Champions : Aina Zulaikha Bt Azizul Rahman –
Club (Selangor)
1st Runner Up : Emma Ledis
Julia Yawan – Club (Papua)
2nd Runner Up : Sintya Bella
Putri – Club ( Kepri)
INA CLOSE :
Champions : Rahmad Zhairy – Club (Kepri)
1st Runner Up : Josua Warobai
– Club (Papua)
2nd Runner Up : Fitri Gunawan
– Club (Kepri)
LASER 4,7 BOYS
Champions : Ramadhan Tito - Club (Kepri)
1st Runner Up : Ariel Maulana
– Club ( Kepri)
2nd Runner Up : Aldo Rizki
Zulkarnain – Club (Papua)
LASER 4,7 GIRLS
Champions : Dilla Adilya Safitri – Club
(Kepri)
1st Runner Up : Aurora Angel
Gayatri Waromi - Club (Papua)
2nd Runner Up : Siti Zulaikha
Bt Mohd Asri – Club ( Kepri)
INA CLOSE
Champions : Ramadhan Tito – Club (Kepri)
1st Runner Up : Dilla Adilya Safitri – Club
(Kepri)
2nd Runner Up : Ariel Maulana – Club (Kepri)
RADIO CONTROL Champions - Bart Ouwerling - Netherlands 1st Runner Up - Mark Biggest - UK 2nd Runner Up - Willem Edelenbos - Netherlands
Tahun depan, kata Ketua Pelaksana Nongsa Regatta, Prakash
Reddy, akan semakin banyak yang datang dari negara-negara lain, promosi juga
lebih digencarkan, dan jenis perlombaan pun semakin beragam sehingga banyak
kategori dan semakin ramai peserta yang akan disajikan dalam salah satu
Calender of Event (CoE) yang telah ditetapkan Kementerian Pariwisata.
No comments:
Post a Comment