White sand Island |
White sand island
atau pantai beralas pasir masuk dalam wilayah teluk
bakau kabupaten Bintan, penyeberangan ke pulau tersebut terdapat di pelabuhan
teluk bakau, jarak tempuh teluk bakau dari kota tanjung pinang memakan waktu
perjalanan darat kurang lebih satu jam dan untuk mencapai pulau berlas
psair kita harus menyeberang dari pelabuhan teluk bakau menggunakan boat dengan
waktu tempuh 20 menit saja.
Tempat yang indah dan
tenang untuk menghabiskan sisa cuti, bersama teman, pasangan, ataupun keluarga.
TIdak ada yang bisa menggambarkan keindahan alam ini dari mulai pasir putih nya
hingga biru lautnya dan tidak ada yang bisa mengahalangi tekad kami untuk pergi
kesana meskipun hanya 1 hari.
Crystal Water |
Pemandangan dari atas perahu aja ydah bening gini |
Rencanakan lalu realisasikan
Aku bersama seorang teman sudah merencanakan
liburan dari jauh-jauh hari, dan mulai menentukan tujuan liburan H-1
(Janganditiru!). Dengan tekad yang kuat akhirnya kami menyusun jadwal, rencana
kegiatan dan anggaran untuk pergi ke White sand island, tempat tujuan liburan
yang baru kami putuskan H-1 melalui instagram. Berhubung pulau tersebut
terpisah dari tempat tinggal kami sekarang yaitu Batam, banyak orang yang tidak
mendukung keberangkatan kami.
Laut memanggil untuk nyebur |
Peaceful place |
Bukan sekedar jarak, namun transportasi juga
menjadi kendala, jauh dari pelabuhan ke pelabuhan penyebrangan, lalu kapal ferry
yang mengangkut penumpang hingga sampai jam lima sore dan kami yakin liburan 1
hari di pulau ini adalah keputusan yang baik. Berdiskusi hingga pukul 10 malam
sebelumkeberangkatan esok harinya, kami tetap membulatkan tekad untuk pergi
dengan sedikit keraguan bias kembali pulang ke Batam tepat waktu. Bahkan, kami
sudah menyiapkan alasan untuk tidak masuk kerja jika ketinggalan kapal. Ini
demi rencana yang tidak hanya sekedar wacana. Inilah cerita kami berdua, dengan
anggaran minim dan diburu waktu namun berasa banget liburanya.
Transportasi dan 300 ribu di dompet
Gak sabar pengen nyelem |
Jadi buat kamu yang sedang merencanakan
liburan ke pulau beralas pasir dalam waktu 1 hari tanpa menginap, harus siap
bangun pagi untuk mengejar kapal pertama. Kami berangkat dari batam menaiki
kapal ferry pertama pukul 07:00 WIB dan tiba di Tanjung Pinang 90 menit
kemudian. Harga tiket dari Batam-Tanjung Pinang-Batam sekitar seratus sepuluh
ribu rupiah. Dari pelabuhan kami langsung menuju tempat sewa motor yang tidak
terlalu jauh dari pelabuhan dengan menggunakan angkot ke daerah Batu 6 dengan ongkos
sekitar tiga ribu rupiah per orang. Perjalanan 1 jam, kami tempuh dengan
menggunakan motor ditemani sengatan matahari
yang menjilati kulit menuju pelabuhan penyebrangan pulau beralas pasir.
Sesampainya di pelabuhan, pemandangan indah sudah menyapa kamera.
ini baru dermaga penyebranganya |
Membeli tiket
masuk terlebih dahulu seharga Rp150.000,- sudah termasuk makan siang, kapal dan
tiket masuk, selain itu juga ada paket lain yang menawarkan snorkeling dengan harga berbeda. Pukul
11:00 kami menyebrang setelah asyik berfoto di dermaga, ombak saat itu sedang
agak tinggi menggoyangkan perahu motor yang kami naiki bersama 2 orang
pengunjung lain. Pasir putih dari kejauhan sudah menyapa mengucapkan selamat datang
para pekerja keras.
Wanna stay for a long time |
Siapa yang ngejar? |
Partner in crazy |
Menikmati
pulau ‘pribadi’
Tanpa sandal, kami
turun dari perahu motor dan menginjakan kaki di pulau ‘pribadi’ ini. Sejauh
mata memandang tidak ada orang selain 2 turis asing yang sedang mewarnai kulit
di bawah sinar matahari dan 2 orang lain yang satu perahu bersama kami. Kami
berjalan dari ujung pulau ke ujung lain pulau. Pasir putih di sekeliling dengan
beberapa pondok yang terbuat dari bambu dan beratapkan daun alang-alang kering.
Benar-benar surga di depan mata. Tidak ada berkas pekerjaan, tidak ada debu dan
suara motor, ini adalah liburan terbaik kami berdua yang bukan sekedar wacana.
sunny day |
Mengambil beberapa foto dengan spot berbeda, setiap sudut memiliki keindahannya
sendiri. Penyu-penyu di dalam akuarium yang akan segera di lepas ke lautan luar
memanggil-manggil untuk menemani makan siang kami saat itu, nasi goreng dan es teh
manis yang membuat sejuk kerongkongan yang sudah lelah dan terbakar matahari.
Proud of this |
anak penyu yang siap dilepaskan ke lautan lepas |
Masih beberapa menit rasanya kami menikmati keindahan alam yang Tuhan ciptakan,
pukul dua tepat kami memustuskan untuk mengakhiri perjalanan di pulau beralas
pasir dan menyebrang kembali ke pelabuhan. Kami kembali untuk mengembalikan
motor sewaan dan mengisi bensin sekitar tiga puluh ribu dan kembali ke
pelabuhan dengan dompet kosong, bahkan kami sampai membeli satu botol
airmineral untuk dibagi berdua. Perjalanan singkat yang seru, dan meninggalkan
kenangan indah di atas pasir putih dan air yang biru di Pulau beralas pasir.
Ini Indonesia!!
Auuw kerennyaaa pantai White Sand Island ...
ReplyDeleteDilengkapi hammock dan ayunan pula.
Bakalan betah berlama-lama ngga pengin cepet-cepet pulang ..., berenang-renang di air beningnya, sunbathing, lihat anak penyu ..., mantap betul 👌
yeah, berasa ingin liburan disini terus
ReplyDelete