![]() |
Disaat seni lebih menyuarakan isi hati |
Pertumbuhan penduduk setiap tahun semakin pesat . Semakin
bertambahnya jumlah penduduk semakin banyak pulu kebutuhan manusia salah
satunya energi. Energi adalah sesuatu yang harus ada untuk menjalani kehidupan
contohnya energi listrik, energi matahari dan energi bumi .
Dengan perkembangan zaman , semakin
berkembang juga pemikiran manusia. Semakin hari kepintaran manusia semakin
berkembang salah satunya dengan berkembangnya tekhnologi di bidang otomotif .
banyak sekali mobil dan motor produksi baru setiap tahun perusahaan meluncurkan
produk terbaru mereka. Alhasil sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan
kendaraan bermotor baik mobil ataupun motor untuk bepergian . Kepintaran
manusia memang semakin berkembang tetapi kepedulian masyarakat Indonesia saat
ini semakin melemah . Bukan hanya untuk mempertahankan Pulau Ssipadan saja yang
sudah diambil negara orang , bahkan memperdulikan lingkungan sekitar saja pun
sudah tidak ada lagi . Tahukan anda ? Guru Besar Institut
Teknologi Sepuluh Nopember 1945 Surabaya, Djoko Sungkono, Rabu (27/7/2011),
menjelaskan, menurut para ahli minyak bumi, gas alam, dan batu bara yang
dikatakan sebagai bahan bakar fosil diperkirakan akan habis ±30 tahun lagi,
bahan bakar gas habis dalam kurun waktu 70-80 tahun, dan bahan bakar padat 120
tahun lagi. Hal ini tentu memperkuat alasan mengapa penghematan energi
sangatlah penting bagi kita semua. Untuk mejaga persediaan energi yang masih
tersisa untuk kehidupan kita di masa mendatang.
Program
penghematan energi membutuhkan kesadaran masyarakat. Untuk itu diperlukan
himbauan maupun penyadaran kepada masyarakat guna melakukan penghematan energi.
Bahkan dalam beberapa kasus dibutuhkan upaya penyadaran yang lebih kuat
sehingga masyarakat bertindak melakukan penghematan energi. Program hemat
energi hanya bisa berhasil kalau masyarakat sadar dan betul-betul ingin
melaksanakan. Jika tidak, sebaik apapun kebijaksanaannya maka tidak akan dapat
berjalan dengan baik.
Lalu, bagaimana caranya kita bisa menghemat
energi?
Kita
harus tahu dulu penyebabnya, mengapa kita boros energi? Mari kita sama-sama
renungkan dan tanya pada diri kita masing-masing. Jawabannya, kita boros energi
karena kurangnya kesadaran dan kepedulian.
Bukan
tidak sadar tapi kurang sadar! Karena sebenarnya kita tahu dari berbagai pemberitaan
di media masa (cetak, elektronik dan online), bahwa cadangan migas kita sudah
semakin menipis. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan minyak dan gas dalam negeri
kita harus impor. Seperti yang dikatakan Kepala BPS Indonesia Suryamin, bahwa
minyak dan gas (migas) masih menjadi penyebab utama pertumbuhan impor. Impor
migas tercatat tumbuh 17,17 persen menjadi 606,3 juta dolar AS.
(Republika.co.id).
Mari kita belajar dari orang-orang
yang sederhana , dimulai dari hal kecil . Kebetulan saya berasal dari sebuah
kabupaten yang bisa dibilang tidak terlalu nampak jika dilihat dari peta
Indonesia. Saya berasal dari desa Panumbangan , Kabupaten Ciamis , Bandung ,
Jawa Barat . Daerah ini masih bisa dibilang pedesaan karena kehidupan yang
masih sederhana dan pemandangan yang masih asri dengan dihiasi pohon bambu dan
bentangan sawah dimana-mana. Kehidupan para penduduk masih sederhana , pergi ke
pasar menggunakan becak ataupun berjalan kaki . Bukan hanya itu, bahkan
anak-anak sekolah pun memilih untuk berjalan kaki bersama teman-teman
dibandingkan naik mobil atau motor . Bandingkan dengan kehidupan di kota dengan
hiruk pikuknya dan simpang siur kendaraan . Memangnya para masyarakat
pedesaan mengerti cara-cara menghemat
energi? Apakah mereka tahu bahwa cadangan energi minyak dan gas negeri kita
semakin menipis?
Masyarakat pedesaan
mungkin tak begitu mengerti tentang teori-teori energi; dari mana energi
itu didapat, bagaimana mengolahnya, untuk apa saja energi digunakan atau
bagaimana usaha-usaha untuk menemukan sumber-sumber energi baru dan lain
sebagainya.Tapi jangan berpikir bahwa masyarakat pedesaan sama sekali tak mengerti soal penghematan
energi, karena sekarang mereka sudah banyak menerima informasi melalui berbagai
media, baik media cetak, elektronik maupun media online.
Masyarakat pedesaan
sudah mempraktikan bagaimana menghemat energi, menjaga dan melestarikan
sumber energi. Kebanyakan para masyarakat pedesaan memang tidak mengenyam pendidikan tinggi.
Tapi orang tua, lelulur dan nenek moyang mereka secara turun-temurun
mengajarkan sekaligus mempraktikan bagaimana menjalani hidup yang selaras
dengan alam. Prinsip mereka adalah ketika mereka mengambil dari alam maka harus
mengembalikan lagi ke alam. Masyarakat kota yang katanya lebih pintar saja
nyatanya lebih udik dan lebih bodoh tentang kepedulian .
Dalam kehidupan sehari-hari lagi ,
masyarakat pedesaan lebih memilih menggukan tungku untuk memasak dibandingkan
menggunakan kompor gas dan kayu bakar sebagai bahan bakarnya . Ketika banyak
pengguna kompor minyak tanah kelimpungan karena minyak tanah akan diganti LPG,
para petani yang bersahaja ini gak terlalu pusing, kompor minyak tanah
dipensiunkan dan mereka kembali menggunakan kayu bakar. Tak banyak protes atau
keluhan, karena mereka tahu bagaimana mereka bisa menggunakan energi alternatif
dan menghemat penggunaan bahan bakar minyak yang semakin langka dan mahal.
Masyarakat ini tahu betul, pohon yang dahan-dahan kering dan setengah keringnya
dipangkas, pertumbuhan dahan, daun dan buahnya akan lebih bagus. Kebetulan desa
nya berada di salah satu kaki gunung .
Satu lagi, manfaat penggunaan kayu bakar untuk
memasak adalah abu sisa pembakarannya bisa dijadikan pupuk untuk pepohonan,
padi dan palawija. Jadi, penggunaan kayu bakar sebagai bahan bakar selain
menghemat energi, juga bermanfaat dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan.Mereka mungkin tidak terlalu faham tentang hal-hal yang terkait
dengan energi migas dan upaya-upaya untuk menghemat penggunaannya, tapi mereka
sudah mempraktikan dan memberi contoh kepada kita bagaimana cara menghemat
energi sekaligus menjaga lingkungan di sekitar mereka.
Satu lagi yang bisa dicontoh adalah para petani .
tingkat kepedulian mereka terhadap lingkungan sangat tinnggi bisa dilihat dari
keseharian mereka dan bagaimana mereka bekerja . Mereka menggunakan air untuk
mengairi sawah mereka, dan sebagai pembangkit listrik didesa mereka. Mereka
juga menggunakan angin untuk mengusir hama di ladang mereka , panas matahari
untuk megeringkan padi dan berguna saat mereka panen dan ada banyak sumber energi alternatif lain yang
bisa dimanfaatkan , seperti :
1.
Energi Tenaga Nuklir
Tenaga
nuklir digadang-gadang merupakan energi alternatif yang mempunyai potensi hasil
yang paling besar bagi kebutuhan energi manusia.
2.
Energi Biomassa
Biomassa
terdiri dari Tanaman hidup, pohon mati, dan serpihan kayu.
3.
Energi Gas Alam
Merupakan
energi yang terbarukan dan harganya lebih terjangkau daripada bahan bakar
minyak.
4. Energi Panas Bumi
4. Energi Panas Bumi
Panas
bumi merupakan energi yang melimpah dan terbarukan sehingga tidak perlu
khawatir akan kehabisan energi panas bumi.
5.
Pembangkit Listrik Tenaga Air
6. Tenaga Angin
Pemanfaatan
tenaga angin saat ini sedang gencar-gencarnya di lakukan di banyak negara di
dunia. Karena jumlahnya yang tidak terbatas. Kebanyakan negara mengubah energi
angin menjadi energi untuk memutar turbin pembangkit listrik.
7.
Tenaga Matahari
Tenaga
surya banyak digunakan untuk pembangkit listrik, baik itu untuk perseorangan
atau untuk perusahaan. Perkembangan energi ini cukup pesat karena teknologi sel
surya yang semakin canggih.
8.
Energi Pasang Surut
Keuntungan dari penggunaan energi alternatif ini adalah
:
·
Sumber energi alternatif dapat
digunakan terus karena tidak akan habis
- Energi yang dihasilkan sangat besar
- Energi alternatif tidak mencemari lingkungan
semua itu memang bener2 membutuhkan kesadaran masyarakat sendiri...
ReplyDeletetapi memang semakin era maju kebutuhan energi semakin boros...
jaman dulu lebih sederhana dan panjang umur..
thks for shareing, semoga lebih banyak lagi yang baca ini
benar ka, yang sulit itu bukan mengubah dunia namun mengubah pola pikir manusianya. Thanks ka. Aamiin.
ReplyDelete